By Gilar Ramdhani on Nov 17, 2014 at 20:36 WIB
Liputan6.com, Jakarta - Kota Singkawang, Kalimantan Barat merupakan destinasi yang ideal dan menarik bagi siapa pun yang menyukai wisata alam, budaya, dan kuliner serta mengharapkan panorama bangunan China Town yang kental dengan suasana oriental.
Dibandingkan Pontianak, Singkawang memiliki daerah tujuan wisata di Kalimantan yang lebih lengkap. Setidaknya ada 20 objek wisata yang sudah dapat dinikmati wisatawan lokal dan mancanegara. Pasir Panjang, Rindu Alam, Tanjung Bajaum Sinka Island Park, Sinka Zoo, dan Gunung Poteng adalah deretan destinasi wisata favorit para pengunjung.
Demi mewujudkan kota jasa, perdagangan, dan agro industri, Walikota Singkawang Awang Ishak bersama jajarannya terus berbenah dan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan infrastruktur dan sarana penunjang seperti transportasi, perhotelan, dan penataan kota.
Singkawang yang begitu damai di siang hari dan jauh dari suasana metropolitan akan berubah jika malam tiba. Kehidupan di malam hari menjadi lebih ramai dan hidup dengan lampu-lampu kota, vihara, lampion dan aktivitas masyarakat untuk menikmati kesejukan angin malam dan wisata kuliner khas yang dikenal 'Pasar Hong Kong'.
Pasar malam ini ramai dengan beragam penjual makanan, barisan gerobak kaki lima dari beragam etnis dan usaha yang ada yang berbaris rapi di Jalan Setiabudi yang beraspal hitam.
Klenteng dan patung Buddha mewarnai kota ini karena keyakinan sebagian warganya memeluk agama Buddha dan Konghucu. Tak mengherankan, bila kemudian kota ini dikenal 'Kota Seribu Klenteng' yang merah melentik di bawah langit biru dan tersebar di seluruh kota.
Dari segi sosial, kota ini memiliki daya tarik dan warna tersendiri kala mayoritas masyarakatnya yang terdiri dari 3 etnis terbesar, yakni Tionghoa, Melayu, dan Dayak serta ditambah dengan suku lainnya hidup secara berdampingan, rukun dan harmonis.
Keharmonisan masyarakat di Singkawang semakin tampak kala perayaan hari ke-15 Tahun Baru China (Imlek) atau yang dikenal Cap Go Meh tiba.
Festival Cap Go Meh di Singkawang sudah dikenal baik di dalam negeri maupun di luar negeri karena menjadi agenda budaya kolosal yang dilaksanakan setiap tahun yang dimeriahkan dengan parade Tatung (manusia yang dimasuki roh dewa atau nenek moyang) dari etnis Tionghoa, Dayak dan Melayu. Oleh pemerintah pusat, Kota Singkawang telah ditetapkan sebagai salah satu Kota Pusaka Indonesia.
Selain terkenal dengan wisata dan budaya, Singkawang juga terkenal dengan alamnya yang subur sehingga mampu menghasilkan produk pertanian, perkebunan dan perikanan yang mendukung pendapatan daerah dan masyarakatnya.
Tak hanya itu, Singkawang juga memiliki industri keramik yang terkenal dengan motifnya yang unik dengan cara pembuatan yang berbeda. Tempat pembakaran keramik yang khas ini berbentuk panjang seperti hewan Naga (Tungku Naga) yang hanya ada di Singkawang.
Di Singkawang juga berdiri pabrik pupuk organik milik PT. Sinka Sinye Agrotama, sebuah industri skala besar pertama yang ada di Singkawang dan menjadi pabrik pupuk organik terbesar di Asia. Maka, dengan pesona dan potensi yang ada pastikan Anda meluangkan waktu untuk menikmati keindahan, keunikan, dan keragaman wisata dan budaya di Kota Singkawang secara langsung.
Liputan6.com, Jakarta - Kota Singkawang, Kalimantan Barat merupakan destinasi yang ideal dan menarik bagi siapa pun yang menyukai wisata alam, budaya, dan kuliner serta mengharapkan panorama bangunan China Town yang kental dengan suasana oriental.
Dibandingkan Pontianak, Singkawang memiliki daerah tujuan wisata di Kalimantan yang lebih lengkap. Setidaknya ada 20 objek wisata yang sudah dapat dinikmati wisatawan lokal dan mancanegara. Pasir Panjang, Rindu Alam, Tanjung Bajaum Sinka Island Park, Sinka Zoo, dan Gunung Poteng adalah deretan destinasi wisata favorit para pengunjung.
Demi mewujudkan kota jasa, perdagangan, dan agro industri, Walikota Singkawang Awang Ishak bersama jajarannya terus berbenah dan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan infrastruktur dan sarana penunjang seperti transportasi, perhotelan, dan penataan kota.
Singkawang yang begitu damai di siang hari dan jauh dari suasana metropolitan akan berubah jika malam tiba. Kehidupan di malam hari menjadi lebih ramai dan hidup dengan lampu-lampu kota, vihara, lampion dan aktivitas masyarakat untuk menikmati kesejukan angin malam dan wisata kuliner khas yang dikenal 'Pasar Hong Kong'.
Pasar malam ini ramai dengan beragam penjual makanan, barisan gerobak kaki lima dari beragam etnis dan usaha yang ada yang berbaris rapi di Jalan Setiabudi yang beraspal hitam.
Klenteng dan patung Buddha mewarnai kota ini karena keyakinan sebagian warganya memeluk agama Buddha dan Konghucu. Tak mengherankan, bila kemudian kota ini dikenal 'Kota Seribu Klenteng' yang merah melentik di bawah langit biru dan tersebar di seluruh kota.
Dari segi sosial, kota ini memiliki daya tarik dan warna tersendiri kala mayoritas masyarakatnya yang terdiri dari 3 etnis terbesar, yakni Tionghoa, Melayu, dan Dayak serta ditambah dengan suku lainnya hidup secara berdampingan, rukun dan harmonis.
Keharmonisan masyarakat di Singkawang semakin tampak kala perayaan hari ke-15 Tahun Baru China (Imlek) atau yang dikenal Cap Go Meh tiba.
Festival Cap Go Meh di Singkawang sudah dikenal baik di dalam negeri maupun di luar negeri karena menjadi agenda budaya kolosal yang dilaksanakan setiap tahun yang dimeriahkan dengan parade Tatung (manusia yang dimasuki roh dewa atau nenek moyang) dari etnis Tionghoa, Dayak dan Melayu. Oleh pemerintah pusat, Kota Singkawang telah ditetapkan sebagai salah satu Kota Pusaka Indonesia.
Selain terkenal dengan wisata dan budaya, Singkawang juga terkenal dengan alamnya yang subur sehingga mampu menghasilkan produk pertanian, perkebunan dan perikanan yang mendukung pendapatan daerah dan masyarakatnya.
Tak hanya itu, Singkawang juga memiliki industri keramik yang terkenal dengan motifnya yang unik dengan cara pembuatan yang berbeda. Tempat pembakaran keramik yang khas ini berbentuk panjang seperti hewan Naga (Tungku Naga) yang hanya ada di Singkawang.
Di Singkawang juga berdiri pabrik pupuk organik milik PT. Sinka Sinye Agrotama, sebuah industri skala besar pertama yang ada di Singkawang dan menjadi pabrik pupuk organik terbesar di Asia. Maka, dengan pesona dan potensi yang ada pastikan Anda meluangkan waktu untuk menikmati keindahan, keunikan, dan keragaman wisata dan budaya di Kota Singkawang secara langsung.
0 komentar:
Posting Komentar