Perumpamaan bahwa Indonesia adalah paru-paru dunia seakan benar
adanya, jika anda menilik kondisi hutan-hutan lestari di Kalimantan.
Mungkin pemandangan hijau dan coklat tampak asing bagi anda yang
terbiasa hidup berdampingan dengan beton tinggi pencakar langit, namun
ketika anda melihatnya sendiri, anda akan menyadari bahwa anda telah
melihat Indonesia dari sisi yang berbeda.
Well, tidak sepenuhnya berbeda, tapi mungkin ini adalah gambaran dari
masa lalu Indonesia yang asri dan segar. Gambaran masa lalu Indonesia
ketika belum terpenjara modernisasi dan kapitalisme yang mungkin bisa
membuat anda merasa beruntung berkunjung ke sini. Potret kehidupan yang
selama ini hanya anda dengarkan dari kakek atau nenek anda, ayah atau
ibu anda, di masa lalu bisa anda selami di Kalimantan.
Berhutan lebat bukan berarti primitif. Anda jangan salah paham dengan
konotasi negatif tinggal di rimba Kalimantan. Justru mereka
melestarikan dan mengolah alam mereka dengan baik. Misalnya saja, dengan
mengolah hutan yang masih alami menjadi sebuah cagar alam yang terjaga.
Ya, cagar alam memang menyimpan harta namun tetap dijaga dan diawasi
perkembangan maupun perlindungannya. Salah satu dari cagar alam yang
harus anda kunjungi di tanah Borneo adalah Cagar Alam Raya Pasi,
Kalimantan Barat.
Letaknya berada di sekitar kota
Singkawang yang terkenal dengan kelentengnya. Selain fungsinya sebagai
penghasil oksigen, Cagar Alam Raya Pasi juga memiliki fungsi hidrologi
untuk kawasan ini dan sebagai perlindungan bagi flora dan fauna yang
hidup di dalamnya.
Berbicara tentang flora dan fauna, memang sudah sewajarnyalah mereka
dilindungi di cagar alam ini. Tak mengejutkan bila Cagar Alam Raya Pasi
ini menjadi rumah atas beragam macam tanaman dan hewan.
Diantaranya adalah tumbuhan Raflessia Padma, Raflessia Tuan Madae,
Bunga Bintang, kayu-kayuan seperti Meranti, Babab, Marabatu, Kayu Alam,
dan Aren. Menjadi rumah bagi flora dan fauna membuat anda tak jarang
melihat ayam hutan, burung madu, bajing, kera ekor panjang,
biawak,lutung dan lainnya yang terpelihara dan terlindungi di dalam
Cagar Alam Raya Pasi.
Melihat tingkah laku hewan, mencium bau-bauan kayu basah dan
menghirup udara dengan bau tanah yang khas menghadirkan sensasi yang
memanjakan panca indera anda saat itu.
Tenang saja, disini anda tidak hanya jalan-jalan berkeliling hutan.
Cagar Alam Raya Pasi ini memiliki beberapa potensi wisata seperti
gunung, air terjun dan gua alam. Panorama alam hutan tetap menjadi
andalannya.
Gunung Poteng
Tempat yang beken menjadi objek wisata di wilayah ini adalah objek
wisata gunung Poteng. Gunung poteng ini dikenal juga dengan nama gunung
jempol. Strukturnya yang mirip dengan jari jempol ini yang membuatnya
menjadi unik. Gunung Poteng ini sendiri merupakan sumber air bersih bagi
warga kota Singkawang sejak jaman Belanda.
Namun sangat disayangkan, objek wisata ini kurang mendapat perhatian dari Pemerintah Daerah, sehingga tidak lagi terawat dengan baik. Akses jalan yang sudah lama rusak belum juga diperbaiki.
Bangunan wisma yang tujuan awalnya untuk mengakomodasi kebutuhan para pengunjung jika merasa lelah, lapar, haus, maupun membutuhkan kamar kecil juga sudah tidak difungsikan. Padahal wisma ini cukup lengkap dengan kolam renang dan panggung hiburan untuk mengadakan acara, juga ada taman buatan yang cocok digunakan sebagai tempat pesta kebun.
Wilayah Gunung Poteng ini sangat tepat bagi anda yang berjiwa
petualang dan cinta alam. Ada banyak pendaki dan pecinta alam melakukan
lintas alam dan mendaki disini. Ketinggian dari Cagar Alam Raya Pasi ini
sekitar 150-920 dpl dengan puncak tertingi di gunung Raya.
Ya, memang pantas jika para pendaki datang kemari,sebab Cagar Alam
Raya Pasi yang memiliki luas 3742 Ha ini dikelilingi oleh gunung-gunung
yang menantang untuk ditaklukan, sebut saja gunung Sebayung, gunung
Tinjau Laut, gunung Nek Pading, gunung Gambar, gunung Mancar Silat,
gunung Beor, gunung Ibu, gunung Poteng, gunung Pasi dan gunung Raya.
Tentunya akan menjadi surge bagi para pendaki. Gunung Poteng ini
biasanya menjadi titik kumpulnya dan titik terakhirnya, sebab wilayah
Gunung Poteng telah terfasilitasi dengan baik sehingga memungkinkan
persiapan yang terbaik dimulai dari sini.
Hanya saja, jangan datang mendaki di bulan November, sebab di bulan
itu biasanya hujan akan selalu turun.Anda tidak akan mau tergelincir di
gunung, bukan? Sebaiknya datanglah di bulan Agustus karena di bulan
tersebut titik hujan mencapai batas minimum.
Selain gunung Poteng dan gunung-gunung lain yang dapat didaki, anda
juga harus mengunjungi air terjun yang ada di wilayah Cagar Alam Raya
Pasi ini, antara lain ada air terjun Sariun, Air Terjun Eria dan Air
terjun Sibohe.
Jika dulu disebut kalo ada sumur di lading boleh kita menumpang
mandi, sekarang jamannya kalau ada air terjun di Singkawang boleh kita
menumpang mandi. Dengan merasakan kesejukan air yang murni disini, tubuh
anda akan segera terelaksasikan dari segala penat dan letih.
Ohya, satu lagi… Anda dapat membuktikan keberanian anda dengan
melakukan aktifitas susur gua di sini. Tersedia tiga buah gua alam
dengan kedalaman yang berbeda, yaitu Gua Gantung Ratu dengan kedalaman
20 meter, Gua Naik Mamo dengan kedalaman 30 meter dan Gua Gunung
Sebayang dengan kedalaman 10 meter.
Jangan sampai tidak menyewa pemandu, ya. Sebab meskipun anda
pemberani, susur gua bukanlah aktifitas yang dapat anda lakukan dengan
bebas. So, enjoy your traveling...