TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Perwakilan
kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif (Kemenparekraf) beserta dewan
juri melakukan peninjauan langsung ke Desa Bagak Sahwa, Kecamatan
Singkawang Timur, Selasa (2/9/2014) dalam rangka pelaksanaan kegiatan
bertajuk "Penghargaan Desa Wisata."
Pada kegiatan itu, ada beberapa kriteria yang akan dinilai dewan juri
yang kemudian didiskusikan untuk menyaring desa-desa yang layak
melanjutkan proses penilaian berikutnya. Juri yang hadir di antaranya
Doto Yogantoro dan I Nyoman Kandia.
Adapun potensi yang dimiliki oleh Desa Bagak Sahwa di antaranya
kesenian, kerajinan tangan, bunga Raflessia Tuan Mudae, Keladi Raksasa
dan beragam kuliner.
Kepala Dinas Budaya, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kota Singkawang,
Lies Indari menyambut baik desa Bagak Sahwa terpilih untuk mewakili
Kalbar sebagai desa wisata. Dimana ia menilai begitu banyak potensi yang
dimiliki desa tersebut.
"Desa ini memiliki kebudayaan yang unik, masyarakatnya merupakan
Dayak Salako yang memiliki pakaian adat berbeda dengan masyarakat dayak
lainnya. Mereka menggunakan batik dan jarik atau kain sebagai pakaian
adatnya dan gaya tarian mereka juga berbeda," ujarnya.
0 komentar:
Posting Komentar