Spot Iklan Utama

Alt/Text Gambar

IDFL.me Radio



Windows Media Player Real Player Winamp iTunes

Membunuh Setan

Label:

Seorang pria muda bernama Unyil yang sudah cukup usia disarankan menikah oleh atasannya, Pak Ogah,
Pak Ogah : Mengapa kau belum menikah, nyil?
Unyil : Siapa sih cewek yang mau menikah dengan saya, pak?
Pak Ogah : Hmm.. betul juga. Tampangmu gak ganteng2 amat, lumayan jelek. Tapi kau pasti ada keinginan untuk menikah kan?
Unyil : Iya sih. Dari dulu udah kebelet kawin. Tapi itulah, mungkin belum ketemu jodoh.
Pak Ogah : Bagaimana kalau kau menikah dengan anakku, Luna? Mau nggak?

Unyil terkesiap. Menikah dengan anak Pak Ogah yg terkenal paling cantik di kampung?
Unyil : Memangnya anak bapak mau?
Pak Ogah : Pasti dia mau. Nanti aku yang ngomong sama dia, dia tidak akan menolaknya.
Unyil : Makasih ya pak.

Dan akhirnya Unyil dan Luna pun menikah. Pada malam pertama, Unyil pun mulai melancarkan aksinya.
Unyil : Hmm.. sayang. Sekarang kita sudah menikah. Malam pun sudah larut. Yuk kita gituan.
Luna : Gituan gimana mas? (pura2 bego)
Unyil : Ya, gituan. masa gak ngerti sih?

Luna termenung sejenak. Lalu dia pun berkata :
Luna : Mas, jangan marah ya. Aku mau menikah denganmu karena permintaan ayah. Jadi sekarang ini aku belum ada rasa padamu dan aku tak ingin gituan denganmu.

Unyil kecewa setelah mendengar jawaban istrinya, namun dia mencoba mengerti. Mungkin malam ini dia nggak mau, tapi besok dia pasti mau gituan.

Keesokan malamnya, Unyil mengulangi aksinya yang tertunda di malam sebelumnya. namun jawaban yang diterimanya tetap sama. Luna tidak mau diajak gituan. tak terasa seminggu telah berlalu.
Unyil pun mengadukan masalah ini dengan mertuanya, Pak Ogah.
Unyil : Bagaimana ini, pak? Luna tidak mau diajak gituan. Sekarang sudah seminggu kami belum juga gituan.
Pak Ogah : Tenang saja, Nyil. nanti bapak omongin sama si Luna.

Lalu Pak Ogah mendatangi Luna dan menasehati anaknya itu,
Pak Ogah : Luna anakku. Mengapa kau tidak mau diajak gituan sama si Unyil?
Luna : Aku tidak mencintainya, ayah.
Pak Ogah : Dengar, Luna. Sudah menjadi kewajiban sang istri untuk gituan dengan suaminya. Apakah kau tidak tahu? setiap kita gituan dengan pasangan kita, itu artinya kita telah membunuh setan. bayangkan pahala yang akan kau terima karena membunuh setan.

Luna berpikir sejenak, lalu dia pun mengambil keputusan.
Luna : Baiklah, ayah. Akan kupikirkan.

Malam harinya. Luna mendekati suaminya, Unyil, yang terlihat sudah tidak bersemangat lagi untuk mengajak istrinya gituan.
Luna : Mas... yuk kita membunuh setan.
Unyil : Apa???? (terkejut!)
Luna : Kata ayahku, kalau kita gituan berarti kita membunuh setan. Apakah yang dikatakan ayahku benar?
Unyil : Benar itu. (Unyil setuju aja, yang penting bisa gituan)
Luna : Kalau begitu, tunggu apa lagi, mas. Ayo kita membunuh setan!

Akhirnya upacara membunuh setan pun dilaksanakan. Dan rupanya si Luna merasa nikmat sekali.
Luna : Aku tidak tahu, mas. kalau membunuh setan itu begitu nikmat.

Unyil cuma tersenyum. Setelah membunuh setan yang pertama kali selesai, si Luna langsung minta lagi.
Luna : Ayo, mas. Kita membunuh setan lagi. Luna mau lagi.
Unyil : Tunggu ya sayang. Mas istirahat sebentar.

Tak lama kemudian, upacara membunuh setan pun dilakukan lagi.
Luna : Nikmat sekali mas. Ayo kita teruskan sampai pagi.

Unyil tersenyum bahagia, karena dia bisa sepuasnya gituan dengan istrinya. Namun setelah berkali2, akhirnya si Unyil menyerah.
Unyil : Udahan dulu ya sayang. Mas sudah nggak sanggup lagi. Besok aja ya kita lakukan lagi?
Luna : Nggak mau mas. Setannya masih banyak. Kita harus membunuh semuanya malam ini!

Karena sudah merasa tidak sanggup lagi, Unyil pun dengan memelas berkata,
Unyil : Kalau kita lakukan terus, kau bukan hanya membunuh setan, kau juga membunuhku sayang...




0 komentar:

Posting Komentar